Mari menyebutkan bahwa sektor industri kreatif memang banyak memberikan nilai tambah bagi pengembangan sektor pariwisata nasional. “industri kreatif seperti kuliner, seni rupa, seni pertunjukan, kerajinan, arsitektur, desian dan banyak lagi akan membuat daya saing yang lebih tinggi bagi suatu destinasi pariwisata karena mampu memperkaya pengalaman wisatawan dalam melakukan aktivitasnya di destinasi tersebut,” katanya.
Data menunjukkan, saat ini pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia semester 1 tahun 2014 telah dilaporkan mencapai 6,8 persen, artinya telah melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen. “Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa secara ekonomi, pariwisata telah mampu memberikan kontribusi yang tidak kecil dalam hal pertumbuhan. Hal ini tak lepas dari manfaat yang dapat diperoleh dari sektor ini dalam berbagai aspek,” ungkap Mari.
Maka mengingat hal tersebut, pengembangan pariwisata penting untuk diperhatikan secara serius. Harapannya, hal ini dapat perhatian khusus dari seluruh stakeholder industri pariwisata yang ikut menjadi peserta seminar ini. “Ini merupakan situasi yang baik. Karena itu, selain dapat menyebarluaskan ide-ide dan gagasan di bidang pariwisata, seminar ini diharapkan dapat memberi inspirasi dalam pengembangan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan kepariwisataan Indonesia,” tutupnya.
Sumber: Kompas